Kegiatan berselancar biasanya dilakukan di sekitar pantai, tapi tidak di
Sungai Kampar, Riau. Di Sungai Kampar, ada gelombang Bono dan menjadi
salah satu tempat berselancar yang terkenal di kalangan peselancar
dunia.
Gelombang Bono adalah gelombang besar yang terjadi akibat
pertemuan arus Sungai Kampar dengan arus Laut Cina Selatan dan arus dari
Selat Malaka. Arus yang sangat besar, kuat dan tinggi. Ketinggian
gelombangnya bisa mencapai 4-6 meter dan diiringi dengan suara gemuruh
yang kencang. Fenomena seperti ini juga terdapat di Pororoca, Sungai
Amazon.
Anda dapat berselancar dan menantang gelombang Bono di Sungai Kampar dengan menempuh perjalanan sekitar 6-7 jam dari Pekanbaru.
Sungai Kampar terdapat di Desa Teluk Meranti. Desa ini berada di timur
laut dari Pekanbaru.
Berselancar menaklukan Gelombang Bono
bukanlah berselancar biasa. Dibutuhkan pengalaman berselancar yang
tinggi, ketangkasan dan mental yang besar. Hal ini, karena kondisi air
yang mengandung lumpur-lumpur sungai. Bagi Anda para pemula, jangan
sekali-kali mencoba berselancar di tempat ini. Sebab, papan seluncur
akan lebih berat digunakan dan ditambah gelombangnya yang besar, tentu
hal ini dibutuhkan keahlian yang khusus.
Puncak Gelombang Bono
terjadi pada Bulan November hingga Februari. Banyak para peselancar yang
datang dan mencoba untuk menaklukan Gelombang Bono pada bulan-bulan
tersebut. Saat itulah Gelombang Bono mencapai ketinggian 6 meter, yang
biasanya hanya mencapai 4 meter. Sungguh menjadi suatu tantangan
tersendiri bagi Anda untuk menaklukan gelombang Bono.
Dulu,
Gelombang Bono terkenal dengan keganasan dan sangat menakutkan. Banyak
kapal-kapal yang karam akibat gelombang raksasa ini. Tak heran,
masyarakat Teluk Meranti menyebut Bono sebagai jelmaan dari 7 mahluk
halus. Namun, di balik cerita tersebut, Gelombang Bono telah menyihir
para peselancar internasional untuk datang dan membuktikannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar