Sabtu, 20 April 2013

Fenomenal Berselancar di Sungai Kampar

OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR merupakan satu-satunya Sungai di Indonesia yang bisa dijadikan tempat berselancar. Perselancar top dunia hadir ke pelalawan untuk memacu adrenalin dengan berselancar di Sungai kampar.
Bono atau Gelombang Bono adalah fenomena alam yang biasa terjadi karena disebabkan pertemuan arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju hilir. Kata Bono sendiri menurut Wak Soma Tokoh Masyarakat Teluk Meranti berasal dari sebuah cerita pada dulu kalanya, cerita ini telah menjadi cerita secara turun temurun. Bono sendiri adalah bahasa Pelalawan yang berarti benar.

Bagi dunia peselancar (surfer) maupun wisatawan dari luar, Ombak Bono Kampar adalah sebuah penemuan yang mengagumkan. Dulu Ombak Bono atau gelombang Sungai Kampar sebagai sosok yang menakutkan, tetapi kini justru menjadi Wisata Andalan bagi Pelalawan dan juga Provinsi Riau.
Bono biasanya terjadi pada setiap tanggal 10-20 bulan Melayu dalam tahun Arab yang biasa disebut penduduk sebagai "Bulan Besar" atau "Bulan Purnama". Biasanya "gelombang Bono" atau "Ombak Bono" yang besar terjadi pada tanggal 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut.

Gelombang yang terjadi biasanya akan berwarna putih dan coklat mengikut warna air Kuala Kampar. Selain itu, Bono juga terjadi pada setiap "bulan mati" yaitu akhir bulan dan awal bulan (tanggal 1) Tahun Arab.

Lokasi Ombak Bono atau gelombang Bono Sungai Kampar dapat kita jumpai di Sungai Kampar Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan. Ada beberapa titik yang biasa digunakan masyarakat sekitar untuk melihat Ombak Bono salah satunya adalah Tanjung Sebayang atau Tanjung Bayang-Bayang, Di Tanjung Sebayang ini Pemerintah kabupaten Pelalawan telah menyediakan sebuah Pondok untuk masyarakat yang ingin menikmati Gelombang Bono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar